AKHWAT SEJATI
Seorang gadis kecil bertanya kepada ayahnya, “Abi, ceritakan padaku tentang Akhwat Sejati.” Sang Ayah tersenyum dan menjawab
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya
Tetapi dari kecantikan hati yang ada di baliknya
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona
Tetapi dari sejauh mana ia menutupi tubuhnya
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari begitu banyaknya kebaikan yang ia berikan
Tetapi dari keikhlasannya memberikan kebaikan tersebut
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya
Tetapi dari apa yang sering dibicarakan mulutnya
Akhwat sejati bukanlah dilihat keahliannya berbahasa
Tetapi dari bagaimana caranya ia berbicara
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian
Tetapi dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di jalan
Tetapi dari kekhawatiran dirinyalah yang mengundang orang jadi tergoda
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani
Tetapi dari sejauh mana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa syukur
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul
Tetapi dari sejauh mana ia bisa menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul
Setelah itu, gadis tadi bertanya lagi, “Siapakah yang dapat memenuhi kriteria seperti itu, ya Abi?” Sang Ayah memberinya buku dan berkata, “Pelajari tentang dia.” Sang gadis kecil pun mengambil buku itu. ‘Istri Para Nabi’, judul yang tertulis di buku itu.
IKhwan Sejati
Seorang pemuda bertanya kepada ibunya, “Ibu, ceritakan padaku tentang Ikhwan Sejati.” Sang Ibu tersenyum dan menjawab :
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar
Tetapi dari kasih sayangnya kepada orang di sekitarnya
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang
Tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari banyaknya sahabat di sekitarnya
Tetapi dari sikap bersahabatnya kepada generasi muda bangsa
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia dihormati di tempat kerja
Tetapi bagaimana dia dihormati di dalam rumah
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan
Tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang
Tetapi dari hati yang ada di balik itu
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari banyaknya akhwat yang memuja
Tetapi dari komitmennya terhadap akhwat yang dicintainya
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang dibebankan
Tetapi dari tabahnya dia menjalani lika-liku kehidupan
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya dia membaca al-Qur’an
Tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang dia baca
Setelah itu, pemuda tadi bertanya lagi, “Siapakah yang dapat memenuhi kriteria seperti itu, Bu?” Sang Ibu memberinya buku dan berkata, “Pelajari tentang dia.” Sang Pemuda pun mengambil buku itu, ‘MUHAMMAD’, judul yang tertulis di buku itu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
asslamu'alaikum...
mbak wafa artikelnya ngingetin lagi akan tujuan idup nih,,,,
tetep tahanin spirit mbak.....
maaf bahasanya agak g baku nih, mudahan salam ini cepet sampenya