Istri Shalehah

Diposting oleh Wafa Fina kayyisaH | 23.05 | 2 komentar »

Istri yang shalehah adalah yang mampu
menghadirkan kebahagiaan di depan mata
suaminya, walau hanya sekadar dengan
pandangan mata kepadanya. Seorang
istri diharapkan bisa menggali apa
saja yang bisa menyempurnakan
penampilannya, memperindah keadaannya
di depan suami tercinta. Dengan
demikian, suami akan merasa tenteram
bila ada bersamanya.

Mendapatkan istri shalehah adalah
idaman setiap lelaki. Karena memiliki
istri yang shalehah lebih baik dari
dunia beserta isinya. ''Dunia adalah
perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan
dunia adalah istri shalehah.'' (HR
Muslim dan Ibnu Majah).

Di antara ciri istri shalehah adalah,
pertama, melegakan hati suami bila
dilihat. Rasulullah bersabda, ''Bagi
seorang mukmin laki-laki, sesudah
takwa kepada Allah SWT, maka tidak ada
sesuatu yang paling berguna bagi
dirinya, selain istri yang shalehah.
Yaitu, taat bila diperintah, melegakan
bila dilihat, ridha bila diberi yang
sedikit, dan menjaga kehormatan diri
dan suaminya, ketika suaminya pergi.''
(HR Ibnu Majah).

Kedua, amanah. Rasulullah
bersabda, ''Ada tiga macam
keberuntungan (bagi seorang lelaki),
yaitu: pertama, mempunyai istri yang
shalehah, kalau kamu lihat melegakan
dan kalau kamu tinggal pergi ia amanah
serta menjaga kehormatan dirinya dan
hartamu ...'' (HR Hakim).

Ketiga, istri shalehah mampu
memberikan suasana teduh dan
ketenangan berpikir dan berperasaan
bagi suaminya. Allah SWT
berfirman, ''Di antara tanda kekuasaan-
Nya, yaitu Dia menciptakan pasangan
untuk diri kamu dari jenis kamu
sendiri, agar kamu dapat memperoleh
ketenangan bersamanya. Sungguh di
dalam hati yang demikian itu merupakan
tanda-tanda (kekuasaan) Allah bagi
kaum yang berpikir.''( QS Ar Rum [30]:
21).

Beruntunglah bagi setiap lelaki yang
memiliki istri shalehah, sebab ia bisa
membantu memelihara akidah dan ibadah
suaminya. Rasulullah
bersabda, ''Barangsiapa diberi istri
yang shalehah, sesungguhnya ia telah
diberi pertolongan (untuk) meraih
separuh agamanya. Kemudian hendaklah
ia bertakwa kepada Allah dalam
memelihara separuh lainnya.'' (HR
Thabrani dan Hakim).

Namun, istri shalehah hadir untuk
mendampingi suami yang juga shaleh.
Kita, para suami, tidak bisa menuntut
istri menjadi 'yang terbaik',
sementara kita sendiri berlaku tidak
baik. Mari memperbaiki diri untuk
menjadi imam ideal bagi keluarga kita
masing-masing.

(dari sahabat)

Regards,


2 komentar

  1. Syarifah Husna // 2 Juli 2010 pukul 06.17  

    Subhanallah ,,,
    indah ukhty ,,, sy suka catatan ini . syukran sharenya ukhty...

  2. Anonim // 20 Agustus 2011 pukul 11.14  

    artikel yang sangat bagus,,,,ukhty,,,
    izin ngopi,,,ukhty,,,