Tiga tahun berlalu aku mengenyam pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi UNHAS Makassar. Sungguh sangat menyenangkan bertemu dengan teman-teman dengan berbagai karakter yang beragam, unik….!!!! Apakah kebahagian itu akan selalu ada? Ukhuwah yang terbina selama bertahun-tahun lamanya dalam jalinan “SALIVA 05”. Inilah nama angkatan kami, sungguh unik. Nama ini berasal dari istilah kesehatan yang berarti air liur. Aneh tapi, namun inilah keunikan yang dimiliki tiap-tiap manusia ciptaan Allah, terutama keunikan kami di angkatan kami ( SALIVA 05….nabebeimakie….). Aneh…aneh…aneh…tapi seru juga ya, pa lagi dengan gaya kami yang serempak ngucapin kata itu he8..jadi ingat OSPEK waktu masih MABA. Seru bo` !!
Tapi, ada yang tiba-tiba datang menghampiriku, terasa amat cepat hingga aku enggan menyambutnya. Sepi, sunyi mulai bersahabat denganku. Gimana nggak? Teman-temanku “SALIVA 05” sedikit demi sedikit udah mulai masuk co-ass (tahap lanjut setelah kuliah preklinik usai). Waduh aku kapan ya? Kapan cahaya itu bisa kugenggam? Ya Allah….
Sekarang sih Alhamdulillah semua mata kuliahku udah kelar tepat pada waktunya, tanpa ada yang nunggak. Tapi permasalahannya skripsiku itu lho (belum kelar juga), perasaan ini kian berkecamuk, sedih, kecewa dll. Udah beberapa bulan lamanya, koq bisa ya?? Hmm, aku yang malas atau pembimbingku yang malas? Walah, salah..salah. Mungkin lebih tepatnya pembimbingku “perfect banget” Ya Allah, kapan semua ini beranjak dariku? Aku merasa ini adalah penderitaan, penderitaan yang entah kapan berakhinya, kadang aku merasa jenuh dibuatnya (astagfirullah).
Hari demi hari aku lalui, tak terasa udah cukup sebulan dan seterusnya begitu. Hingga tak terasa sudah sampai 5 bulan lebih aku berkeluh kesah menghadapi skripsi yang begitu sulit aku hadapi. Ngedit lagi..ngedit lagi..capek deh (pembimbingku deman banget mantul-mantul skripsi anak bimbingannya, ga capek apa?). Astagfirullah, ishbir..ishbir ya ukhti!!! Ya Allah, ternyata kesabaran itu sangat mahal. Ya Allah, ajari aku arti kesabaran, jadikan aku wanita yang kuat. Hmmm, kenapa aku harus mengeluh? Aku masih beruntung, mungkin di sekelilingku masih banyak saudara-saudaraku yang jauh lebih bahkan seribu kali lebih dari apa yang aku hadapi sekarang tapi mereka masih bisa sabar dan terus bangkit, subhanallah, kapan aku bisa seperti mereka???Aku hanya wanita lemah yang tidak berdaya, tapi aku masih punya impian-impian besar yang harus dapat kuraih. Impian itu harus aku kejar sampai kapanpun dan dimanapun impian itu berada. Impian itu akan aku jemput, akan aku bawa bersamaku. Impianku adalah “cahaya” itu, cahaya yang akan kugenggam.
Aku harus selalu yakin dan percaya ini akan berlalu. Semoga aku bisa ridho bahwa ini ujian dari Allah, suatu ujian yang akan berujung indah. Aku harus ikhlas berjihad, jihad yang sungguh mulia yakni jihad akademik yang sementara kujalani sampai saat ini.
Mentadabburi suatu ayat yang terdapat dalam surah Al Baqarah 286 “Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebaikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdo`a), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampnilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.” Aku harus yakin aku bisa, yakin akan janji Allah, yakin cahaya itu akan kugenggam. Amin. Doakan aku…
-Bersambung-
CATHAR 2: Akan Kugenggam Cahaya Itu (Part 1)
Diposting oleh Wafa Fina kayyisaH | 23.57 | 6 komentar »
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
hmmm...sammma deh kaya`x penyakit yg kita hadapi semua,, bruntung sudah pd tahap skripsi tinggal ngedit, asistensi ke pembimbing, truzz suatu saat akan di ACC.Pasti Itu!!
sy, masih bkutat dijudul&ga brani menghadap kpembimbing..ntah kapan kberanianku muncul...
hmmm...kayaknya harus belajar lg ya ttg ilmu sabar utamanya saya :) semangat ukh
kuatkan kesabaranmu nak!
Jadi ingat saat menghadapi situasi yang sama dulu. Sudah di depan komputer tapi jari seolah kaku dan ide buntu. Tapi toh akhirnya terlewati juga. Setelah terlewati baru tahu bahwa resepnya adalah: Awas!!! Dead Line. :)
assalamu'alaikum...
dian y?pa kabar???
masih inget aku kan?gimana fsldknya?hik...hik....kangen ma kalian
@ ust.adil: na`am ust. :)
@ k`abang: awas hm yaya ;)
@anonim: kak andin bukan ya??/